Jumat, 15 April 2011

Change My Self

Evolusi berasal dari kata to evolve (bahasa Inggris) yang berarti berkembang atau berubah secara perlahan-lahan. Asal katanya adalah evolut (Latin) yang berarti menggulir.
Kehidupan yang ada di bumi saat ini merupakan kelanjutan yang berkesinambungan dari makhluk hidup pertama di dunia. Alam kehidupan di permukaan bumi ini bukan sesuatu yang selesai dan sekali jadi, melainkan bertahap, berevolusi dari waktu ke waktu. Manusia misalnya, merupakan makhluk hidup yang relatif paling akhir hadir di bumi sejak 6 juta tahun yang lalu. Oleh karena itu, evolusi dianggap sebagai sejarah biologis adanya makhluk hidup di bumi dari waktu ke waktu.
Makhluk hidup yang ada di sekitar kita sangat beraneka ragam. Keanekaragaman tersebut ditunjukkan dengan adanya variasi bentuk, penampilan, warna serta ciri lainnya. Makhluk hidup dewasa ini ada yang berbeda dengan makluk hidup yang telah lalu, ini menunjukkan bahwa hidup mengalami evolusi.
Mencoba mengamati diri sendiri, apakah saya berevolusi? Saya ada di dunia ini karena adanya manusia-manusia yang terdahulu. Yang secara turun-temurun menghasilkan keturunan. Pada saat proses saya di dalam kandungan terbentuknya struktur dan organ tubuh, dimulainya pertumbuhan otak secara cepat. Ini pertumbuhan yang pada umumnya saya ketahui jika janin sedang bertumbuh di dalam rahim. Lalu setelah dilahirkan, tumbuh menjadi seorang bayi yang hanya berukuran beberapa sentimeter dan beratnya hanya beberapa kilogram. Seluruh pengindraan dan sistem tubuh beroperasi pada masa kelahiran dengan  kadar yang bervariasi. Setelah menginjak usia batita, tubuh tumbuh menjadi anak kecil yang tinggi dan beratnya bertambah. Otak tumbuh makin rumit dan sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan. Dan perkembangan keterampilan motorik berlangsung cepat.
Pada masa kanak-kanak atau memasuki usia TK penampilan menjadi lebih ramping dan proporsi tubuh lebih mirip orang dewasa. Sudah bisa di lepas untuk bermain sendiri tanpa harus selalu di awasi orang tua. Karena mungkin pada masa ini sudah berkembang pemikiran-pemikiran dan kemampuan untuk mandiri. Lanjut ke usia SD, mulai berpikir logis tetapi konkret. Ingatan dan keterampilan bahasa meningkat. Kognitif atau kemampuan berpikir sudah mulai berkembang. Meningkatnya kemampuan beradaptasi dengan orang sekitar seperti teman sekolah, teman bermain, dan terkadang merasa lebih dewasa dari anak yang usianya di bawah saya. Pada usia remaja, pertumbuhan fisik dan perubahan lainnya berlangsung cepat dan ekstrem. Kematangan reproduksi pun berlangsung, yang mungkin nantinya setelah dewasa akan bereproduksi (menghasilkan keturunan). Kemampuan berpikir abstrak dan menggunakan penalaran ilmiah berkembang. Munculnya ketertarikan dengan lawan jenis yang dalam prioritas normal. Misalnya, menyukai lawan jenis yang pintar atau pun tampan.
Segala perubahan yang terjadi dalam rentang kehidupan saya, mulai dari proses di dalam kandungan sampai sekarang yang baru memasuki usia remaja akhir itu sudah menunjukkan bahwa adanya perubahan yang secara bertahap dan berlangsung cukup lama dari waktu ke waktu. Dari yang tadinya selalu bergantung pada orang tua atau orang-orang sekitar lalu tumbuh menjadi manusia yang mandiri, yang dapat melakukan sesuatu tanpa harus selalu di bantu orang lain. Walau pun masih dalam pengawasan orang tua. Ini semua menunjukkan bahwa saya atau pun makhluk hidup lain mengalami evolusi selama rentang kehidupannya.

Sumber : Erlangga. 2006. Biologi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : Esis.
 Papila, Diane E dkk. 2009. Human Development Edisi 10. Jakarta :  Salemba Humanika.

Rabu, 13 April 2011

Menyelamatkan Keelokan Bumi


Kita hidup tidak sendiri. Di sekitar kita juga terdapat berbagai makhluk hidup dan kita hidup dalam satu kelompok manusia. Semua makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat saling berinteraksi dan mempengaruhi. Selain memerlukan makhluk hidup lain, kita juga memerlukan cahaya, air, dan udara, semua ini merupakan benda abiotik. Air dan udara merupakan kebutuhan utama manusia, hewan, dan tumbuhan. Cahaya, air, dan udara merupakn kebutuhan pokok bagi tumbuhan untuk fotosintesis.
Berbagai makhluk hidup dan abiotik yang ada di sekitar kita saling mempengaruhi sehingga terbentuklah suatu hubungan timbal balik. Makluk hidup dan lingkungan hidupnya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, keduanya saling mempengaruhi. Tetapi banyak manusia yang tidak peduli akan lingkunganya. Misalnya, mereka membuang sampah atau limbah ke sungai. Sungai yang awalnya bersih menjadi kotor dan penuh bahan-bahan beracun. Mungkin tidak ada lagi organisme yang dapat hidup di sungai. Manusia pun tidak dapat memanfaatkan air sungai lagi. Sungai yang tadinya sumber kehidupan, sekarang tidak berguna sama sekali.
Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh manusia dan berakibat pada alam misalnya, penebangan hutan. Penebangan hutan secara besar-besaran mengakibatkan fungsi hutan sebagai penahan air hujan menjadi berkurang. Hilangnya pohon-pohon tersebut mengakibatkan tidak adanya perakaran yang dapat menahan air hujan. Akibatnya, hanya sedikit air yang terserap oleh tanah sehingga sebagian besar air akan mengalir yang dapat mengakibatkan tanah longsor dan banjir.
Sebagian contoh kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kelalaian manusia yaitu :
·   Letusan gunung berapi dan kekeringan akibat musim kemarau yang diakibatkan karena penebangan hutan liar;
·   Pencemaran limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian, dan limbah pertambangan;
·   Polusi udara yang disebabkan oleh asap industri dan asap kendaraan bermotor;
·   Hujan asam yang dapat dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan serta pembangkit listrik diesel dan batu bara;
·   Efek rumah kaca yang merupakan gejala peningkatan suhu permukaan bumi yang terjadi karena meningkatnya kadar karbondioksida diatmosfer.
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
Beberapa cara untuk pelestarian lingkungan hidup :
1.      Penanganan Limbah
Berdasrkan komponen penyusunnya limbah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik adalah limbah yang mudah diuraikan dalam proses alami karena terdiri dari bahan-bahan organik, yaitu limbah yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Dan limbah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik.
Limbah anorganik adalah limbah yang tidak dapat diuraikan oleh alam atau dapat diuraikan tetapi dalam jangka waktu yang lama karena berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral, minyak bumi, atau dari proses industri.
Penanganan limbah organik :
·   Makanan Ternak
Sampah organik yang mudah rusak dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak. Di Indonesia, sampah organik berupa sayur-sayuran seperti kubis, selada, air, dan sawi. Bisa dimanfaatkan untuk makanan kelinci, kambing, ayam, atau itik. Hal ini sangat menguntungkan karena selain mengurangi jumlah sampah, juga mengurangi biaya pakan untuk hewan ternak. Namun, sampah organik ini harus dibersihkan dan dipilih terlebih dahulu sebelum dikonsumsi ternak.
·   Pengomposan
Pengomposan merupakan upaya pengolahan limbah dengan menggunakan prinsip penguraian bahan-bahan organik menjadi bahan-bahan anorganik oleh aktivitas organisme. Proses pengomposan menghasilkan kompos yang dapat menyuburkan tanah.
·   Biogas
Biogas adalah gas-gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah organik. Biogas dapat dibuat dengan cara mencampur sampah organik dengan air kemudian dimasukkan ke dalam tempat yang kedap udara. Selanjutnya, campuran tersebut  dibiarkan selama kurang lebih dua minggu. Biogas merupakan sumber energi yang tidak merusak lingkungan.
Penanganan limbah anorganik :
Limbah anorganik dapat dimanfaatkan kembali melalui proses daur ulang. Limbah anorganik yang dapat didaur ulang antara lain plastik, logam, dan kaca. Namun, limbah yang dapat didaur ulang harus diolah terlebih dahulu, misalnya dengan pembakaran atau penghancuran sampah.
2. Pelestarian Hutan
·   Menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul.
·   Melarang penebangan hutan secara sewenang-wenang.
·   Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
·   Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
·   Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
3. Pelestarian Udara
·   Penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita.
·   Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer.
4. Pelestarian Laut dan Pantai
·   Menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
·   Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
·   Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
·   Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
Semua dimulai dari diri kita sendiri, dari hal yang paling kecil saja seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon dengan seenaknya, tidak membuang limbah rumah tangga ke perairan yang dapat menyebabkan pencemaran. Serta menegur dengan baik jika ada seseorang atau sekelompok orang yang melanggar atau yang dapat merusak lingkungan dengan tindakan yang tidak memperdulikan lingkungan sekitar.
Otomatis dengan kita berprilaku peduli terhadap lingkungan, secara tidak langsung kita telah mengajarkan dan memberi contoh pada masyarakat yang ada disekitar kita untuk selalu menjaga dan merawat lingkungan. Sehingga semakin banyak orang yang peduli terhadap lingkungan, kita juga dapat menikmati lingkungan yang indah, segar, dan Insya Allah akan terhindar dari bencana alam seperti, banjir, tanah longsor, gunung meletus yang sebagian besar ini terjadi karena kurangnya penyerapan air yang diakibatkan hilangnya pohon-pohon akibat penebangan liar yang dilakukan oleh manusia.
Sumber :  1. Erlangga. 2006. Biologi untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Esis.
                2. http://m.Abatasa.com