Abstrak
Autisme
merupakan gangguan pada anak yang menyebabkan anak sulit untuk berinteraksi
sosial. Diagnosis autisme biasanya dilakukan seorang ahli dalam perkembangan
anak, tapi dalam kenyataannya orang tua juga dapat membuat kemungkinan
diagnosis awal autisme pada anak dengan mengobservasi perilaku anak dikehidupan
sehari-hari. Studi ini ditujukan untuk merancang dan membangun penelitian
sistem untuk mendeteksi anak dengan autisme menggunakan metode Forward Chaining. Hasil dari studi ini
adalah sebuah aplikasi yang dapat membantu mempercepat proses diagnosis awal
sebelum bertemu dengan dokter atau seorang psikolog, dan sebuah solusi yang
tepat untuk meminimalkan biaya untuk ke psikolog yang dirasa cukup mahal.
Kata kunci: sistem ahli,
metode Forward Chaining, autisme.
Latar Belakang Masalah
Sekolah Talenta Kids,
adalah Sekolah yang didirikan untuk menjawab akan perlunya pendidikan untuk
anak berkebutuhan khusus, khususnya di Kota Salatiga. Sekolah Talenta Kids
memberikan pelayanan untuk penangan secara dini bagi anak autis yang mengalami
hambatan dalam berkomunikasi, bersosialisasi, sensorik, perilaku dan emosi
untuk mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan kebutuhannya. Akan tetapi
di sekolah ini masih banyak sekali anak-anak yang dimasukkan ke sekolah ini
yang sebelumnya belum tersentuh terapi sedikit pun. Hal ini dikarenakan para
orang tua tidak mengetahui gejala-gejala awal autis itu seperti apa, sehingga
mereka berfikir kalau anaknya masih dalam kondisi baik. Padahal sangat
disayangkan sekali, karena sebenarnya kondisi autis anak itu bisa dideteksi
sejak dini yaitu dengn melihat gejala dan kebiasaan yang dilakukan anak setiap
hari. Dengan bisa mendiagnosa awal tentang keadaan anaknya setiap orang tua
sebenarnya bisa melakukan suatu tindakan lebih cepat demi kesembuhan anaknya. Bisa
dibawa ke terapis kalau tidak, sebenarnya bisa dengan langsung ke psikolog. Namun
akibat ketidaktahuan dan biaya yang cukup mahal untuk konsultasi ke psikolog
atau dokter ini membuat orang tua bisa melakukan sesuatu yang sebenarnya bisa
mereka lakukan demi kesembuhan anaknya. Kebanyakan dari para orang tua
mengetahui kondisi autis anaknya itu setelah anaknya berumur 3 tahun, itu
penyembuhannya akan lebih susah dibanding penyembuhan untuk anak di bawah 3
tahun. Di sekolah ini dalam mediagnosa anak juga masih menggunakan sistem manual,
untuk penentuan terapi apa yang akan dilakukan ke anak, dan kurikulum apa yang
akan diberikan kepada anak tersebut semua masih dilakukan dengan cara manual. Kebanyakan
dari orang tua yang menginginkan megetahui keadaan anaknya, mereka langsung bertanya
kepada orang yang ahli dibidang itu. Dalam hal ini yang dimaksud adalah
psikolog. Namun demikian, keterbatasan yang dimiliki seorang ahli terkadang
menjadi kendala bagi orang tua yang akan melakukan konsultasi guna mendapatkan
solusi terbaik. Berdasarkan kondisi di atas, maka dibangunlah sebuah sistem
menggunakan teknologi komputerisasi yang dapat mengadopsi kemampuan seorang
ahli atau pakaryaitu teknologi Kecerdasan Buatan. Salah satu bagian dari
kecerdasan buatan adalah sistem pakar, yaitu sistem yang mangandung pengetahuan
dan pengalaman dari satu atau banyak pakar dalam suatu area pengetahuan,
sehingga dapat digunakan untuk menentukan solusi terhadap suatu masalah, dalam
hal ini dibangun aplikasi sistem pakar pendeteksi anak autis. Metode yang
digunakan dalam sistem pakar ini adalah Forward
Chaining, dengan menggunakan teknik inferensi ini pula peluang dalam
mendapatkan suatu konklusi yang lebih spesifik dapat dengan mudah didapatkan. Program
aplikasi ini diharapkan dapat membantu orang tua dalam mendeteksi awal autis
pada anaknya. Serta tindakan apa yang harus dilakukan oleh para orang tua
setelah mengetahui kondisi anaknya. Dan juga
membantu guru-guru di Sekolah Autis Talenta Kids dalam menentukan terapi dan
kurikulum yang nantinya akan diajarkan kepada masing-masing anak.
Metode dan Perancangan Sistem
Pada
sistem pakar untuk mendeteksi autis berbasis web dengan menggunakan metode Forward
Chaining di Sekolah Autis Talenta Kids terdapat dua proses utama yaitu
proses diagnosa dan proses ubah data pengetahuan yang terdiri dari proses
tambah, pengubahan, penghapusan data gejala.
Aplikasi
dalam sistem pakar yang dibangun dibedakan menjadi dua yaitu aplikasi untuk
orang tua atau user dan aplikasi
untuk pakar atau admin. Aplikasi untuk
orang tua hanya bisa melakukan proses diagnosa. Sedangkan aplikasi untuk pakar
dapat melakukan proses ubah data pengetahuan juga diagnosa.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan tentang aplikasi sistem
pakar pendeteksi anak autis berbasis web dengan
menggunakan metode Forward Chaining di
Sekolah Autis Talenta Kids Tegalrejo, maka ditemukan beberapa kesimpulan yang
merupakan pokok-pokok pemikiran dan inti dari hasil penelitian antara lain
yaitu sistem aplikasi ini dapat membantu orang tua dalam mengetahui kondisi
kejiwaan anaknya yang berkaitan dengan autis, dan dengan menggunakan Forward Chaining pada proses perunutan
hipotesa, membuat proses diagnosa menjadi lebih cepat dalam menentukan hipotesa
akhir.
Dan
dengan menggunakan skala Likert hasil pengujian sistem pakar untuk mendeteksi
anak autis di Sekolah Autis Talenta Kids ini hasilnya adalah 100% yang artinya
aplikasi ini berjalan sangat baik, dan tidak terjadi kesalahan dalam menentukan
spektrum. Dan juga aplikasi sistem
pakar untuk pendeteksi anak autis ini dapat membantu orang tua dalam melakukan
penanganan ke anak sejak dini dan juga membantu para orang tua untuk
meminimalkan biaya untuk ke psikolog yang dirasa cukup mahal.
http://repository.library.uksw.edu/bitstream/handle/123456789/2413/T1_672008221_Judul.pdf?sequence=1