Evolusi berasal dari kata to evolve (bahasa Inggris) yang berarti berkembang atau berubah secara perlahan-lahan. Asal katanya adalah evolut (Latin) yang berarti menggulir.
Kehidupan yang ada di bumi saat ini merupakan kelanjutan yang berkesinambungan dari makhluk hidup pertama di dunia. Alam kehidupan di permukaan bumi ini bukan sesuatu yang selesai dan sekali jadi, melainkan bertahap, berevolusi dari waktu ke waktu. Manusia misalnya, merupakan makhluk hidup yang relatif paling akhir hadir di bumi sejak 6 juta tahun yang lalu. Oleh karena itu, evolusi dianggap sebagai sejarah biologis adanya makhluk hidup di bumi dari waktu ke waktu.
Makhluk hidup yang ada di sekitar kita sangat beraneka ragam. Keanekaragaman tersebut ditunjukkan dengan adanya variasi bentuk, penampilan, warna serta ciri lainnya. Makhluk hidup dewasa ini ada yang berbeda dengan makluk hidup yang telah lalu, ini menunjukkan bahwa hidup mengalami evolusi.
Mencoba mengamati diri sendiri, apakah saya berevolusi? Saya ada di dunia ini karena adanya manusia-manusia yang terdahulu. Yang secara turun-temurun menghasilkan keturunan. Pada saat proses saya di dalam kandungan terbentuknya struktur dan organ tubuh, dimulainya pertumbuhan otak secara cepat. Ini pertumbuhan yang pada umumnya saya ketahui jika janin sedang bertumbuh di dalam rahim. Lalu setelah dilahirkan, tumbuh menjadi seorang bayi yang hanya berukuran beberapa sentimeter dan beratnya hanya beberapa kilogram. Seluruh pengindraan dan sistem tubuh beroperasi pada masa kelahiran dengan kadar yang bervariasi. Setelah menginjak usia batita, tubuh tumbuh menjadi anak kecil yang tinggi dan beratnya bertambah. Otak tumbuh makin rumit dan sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan. Dan perkembangan keterampilan motorik berlangsung cepat.
Pada masa kanak-kanak atau memasuki usia TK penampilan menjadi lebih ramping dan proporsi tubuh lebih mirip orang dewasa. Sudah bisa di lepas untuk bermain sendiri tanpa harus selalu di awasi orang tua. Karena mungkin pada masa ini sudah berkembang pemikiran-pemikiran dan kemampuan untuk mandiri. Lanjut ke usia SD, mulai berpikir logis tetapi konkret. Ingatan dan keterampilan bahasa meningkat. Kognitif atau kemampuan berpikir sudah mulai berkembang. Meningkatnya kemampuan beradaptasi dengan orang sekitar seperti teman sekolah, teman bermain, dan terkadang merasa lebih dewasa dari anak yang usianya di bawah saya. Pada usia remaja, pertumbuhan fisik dan perubahan lainnya berlangsung cepat dan ekstrem. Kematangan reproduksi pun berlangsung, yang mungkin nantinya setelah dewasa akan bereproduksi (menghasilkan keturunan). Kemampuan berpikir abstrak dan menggunakan penalaran ilmiah berkembang. Munculnya ketertarikan dengan lawan jenis yang dalam prioritas normal. Misalnya, menyukai lawan jenis yang pintar atau pun tampan.
Segala perubahan yang terjadi dalam rentang kehidupan saya, mulai dari proses di dalam kandungan sampai sekarang yang baru memasuki usia remaja akhir itu sudah menunjukkan bahwa adanya perubahan yang secara bertahap dan berlangsung cukup lama dari waktu ke waktu. Dari yang tadinya selalu bergantung pada orang tua atau orang-orang sekitar lalu tumbuh menjadi manusia yang mandiri, yang dapat melakukan sesuatu tanpa harus selalu di bantu orang lain. Walau pun masih dalam pengawasan orang tua. Ini semua menunjukkan bahwa saya atau pun makhluk hidup lain mengalami evolusi selama rentang kehidupannya.
Sumber : Erlangga. 2006. Biologi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : Esis.
Papila, Diane E dkk. 2009. Human Development Edisi 10. Jakarta : Salemba Humanika.