A. Pendahuluan
Pada awal diciptakan komputer hanya berfungsi sebagai alat hitung. Tapi
sekarang peran komputer makin mendominasi kehidupan manusia. Komputer
diharapkan dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bisa
dikerjakan oleh manusia.
Manusia bisa menjadi pandai dalam menyelesaikan segala sesuatu karena
manusia mempunyai pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan diperoleh dari
“belajar”. Semakin banyak bekal pengetahuan yang dimiliki semakin banyak
kemapuan dalam penyelesaian masalah. Namun bekal pengetahuan saja tidak cukup,
manusia juga diberi akal untuk melakukan penalaran, mengambil kesimpulan
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki. Tanpa memiliki
kemampuan untuk menalar dengan baik, manusia dengan segudang pengalaman dan
pengetahuan tidak akan dapat menyelesaikan masalah dengan baik. Demikian pula
dengan keamampuan menalar yang sangat baik, namun tanpa bekal pengetahuan dan
pengalaman yang memadai, manusia juga tidak akan bisa menyelesaikan masalah
dengan baik. Agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka
komputer juga harus diberi bekal pengetahuan dan mempunyai kemampuan untuk
menalar.
Usaha untuk memahami dan meniru mekanisme kecerdasan manusia dengan memakai
komputer agar memiliki pengetahuan seperti seorang pakar, bukan lagi
angan-angan. Dengan perkembangan salah satu bidang dalam kecerdasan buatan
yaitu sistem pakar.
Pengetahuan sistem pakar diambil dari seorang manusia yang pakar dalam
domain tersebut, dan sistem pakar berusaha menirukan metodologi dan kinerjanya.
Sistem Pakar adalah suatu sistem yang menggabungkan pengetahuan dan
penelusuran data untuk memecahkan masalah yang secara normal memerlukan
keahlian seorang pakar. Yang diperlukan untuk membangun sistem pakar adalah
sejumlah pengetahuan dan suatu mekanisme untuk mengakses pengetahuan itu secara
efisien (mekanisme inferensi) untuk memecahkan masalah.
Sejalan
dengan perkembangan teknologi informasi, semakin bertambah pula kemampuan
komputer dalam membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan di berbagai
bidang, diantaranya sistem pendukung keputusan berbasis komputer (Computer
Based Decision Support System). Sistem ini dirancang untuk meningkatkan
efektivitas pengambil keputusan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
baik masalah semi-terstruktur (keputusan-keputusan yang berkaitan dengan
persoalan yang telah diketahui sebelumnya) maupun tidak terstruktur
(keputusan-keputusan yang berkaitan dengan berbagai persoalan baru). Keputusan
dibuat untuk memecahkan masalah. Dalam usaha memecahkan suatu masalah, pemecah
masalah mungkin membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian
tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau
mengurangi dampak negatif, atau untuk pemanfatan kesempatan. Dengan kata lain
pengambilan keputusan merupakan hal vital untuk memberikan hasil yang terbaik.
Intelegensi
buatan (Artifical Inteliigence)
merupakan cabang tepenting dalam dunia komputer yang membuat agar mesin
(komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia.
Pada Artifical Inteliigence akan mencoba
memberikan beberapa metode untuk membekali komputer dengan bekal pengetahuan
dan pengalaman seperti manusia agar komputer bisa menjadi mesin yang pintar.
B. Definisi
1. Sistem
Informasi berbasis komputer
CBIS atau Computer Base Information
System, mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam
sebuah sistem informasi, meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem
informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya,
namun pada prakteknya dengan data & kebutuhan informasi yang begitu
kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah
yang dikenal dengan istilah “computer
based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka
disebut “Computer Base Information System”
.
CBIS ini diharapkan dapat menghasilkan informasi yang berkualitas, sehingga
tujuan organisasi (user) dapat
tercapai secara effisien dan efektif dengan hasil yang maksimal dalam proses
yang optimal dan 5 (lima) hal pokok yang merupakan manfaat dari Sistem
Informasi dalam pengendalian Manajemen Organisasi, adalah:
- Penghematan waktu (time saving)
- Penghematan biaya (cost saving).
- Peningkatan efektifitas (effectiveness)
- Pengembangan teknologi (technology development)
- Pengembangan personil akuntansi (accounting staff development)
a. Sistem Pakar
Sistem pakar adalah bagian dari kecerdasan buatan yang berisi kombinasi
pemahaman teoritis tentang suatu persoalan dan sekumpulan aturan pemecahan
persoalan heuristik (efisiensi) yang dikembangkan oleh manusia untuk dapat
memecahkan problema pada suatu domain yang spesifik.
Sistem pakar merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk memecahkan
masalah yang biasanya diselesaikan oleh seorang pakar. Aturan-aturan di
dalamnya memberitahu program, bagaimana ia memberlakukan informasi-informasi
yang tersimpan. Berdasarkan itu program memberikan solusi-solusi atau bantuan
pengambilan keputusan mengenai permasalahan tertentu, mirip dengan saran
seorang pakar.
b. Sistem
Pengambil Keputusan
Sistem Pengambil Keputusan (SPK), adalah suatu sistem informasi berbasis
komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu
manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak
terstruktur dengan menggunakan data dan model. Tujuan adanya SPK, untuk
mendukung pengambil keputusan memilih alternatif hasil pengolahan informasi
dengan model-model pengambil keputusan serta untuk menyelesaikan masalah yang
bersifat semi terstruktur dan tidak terstruktur.
SPK dirancang untuk membantu
pengambil keputusan dalam memecahkan masalah. SPK dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat digunakan atau dioperasikan dengan mudah oleh orang yang tidak
memiliki dasar kemampuan pengoperasian komputer yang tinggi dan bersifat
alternatif, serta SPK dirancang dengan menekankan pada aspek kemampuan adaptasi
yang tinggi.
2. Artifical Intelligence
Artifical
intelligence (AI) merupakan proses di mana peralatan mekanik
dapat melaksanakan kejadian-kejadian dengan menggunakan pemikiran atau kecerdasan
seperti manusia. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence)
adalah sub bagian dari ilmu komputer yang merupakan suatu teknik perangkat
lunak yang pemrogramannya dengan cara menyatakan data, pemrosesan data dan penyelesaian
masalah secara simbolik, dari pada secara numerik. Masalah-masalah dalam bentuk
simbolik ini adalah masalah-masalah yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Masalah-masalah ini lebih berhubungan dengan simbol dan konsep
simbol dari pada dengan angka-angka. Di sini dengan kecerdasan tiruan
diusahakan untuk membuat komputer seakan dapat berpikir secara cerdas.
C. Contoh Aplikasi
1. Sistem Pakar
“Aplikasi
Sistem Pakar Untuk Mendiagnostik Awal Gangguan Kesehatan Secara Mandiri
Menggunakan Variable-Centered Intelligent
Rule System.”
Kesehatan merupakan hal yang begitu penting bagi manusia. Ironisnya banyak
sekali penyakit-penyakit yang pada akhirnya terlambat didiagnosis sehingga
mencapai tahap kronis yang mebuatnya sulit untuk ditangani. Padahal setiap
penyakit sebelum mencapai tahap kronis/ stadium tinggi umumnya menunjukkan
gejala-gejala penyakit yang telah diderita oleh pasien tetapi masih dalam tahap
yang ringan misalnya sakit kepala, batuk, atau nyeri pada sendi. Sayangnya karena
ketidaktahuannya mereka tidak memperhatikan hal tersebut. Mereka mengabaikan
hal tersebut karena selain tidak terlalu mengganggu aktivitasnya mereka juga
menganggap bahwa gangguan tersebut akan sembuh dengan sendirinya. Sampai suatu
saat timbul gejala yang amat mengganggu dirinya secara fisik misalnya sakit
kepala yang luar biasa atau perih pada bagian tubuh tertentu yang teramat
sangat dapat mengganggu aktivitasnya. Kalau sampai tahap ini baru membuat
mereka memeriksakan keluhannya tersebut ke dokter. Tetapi sayangya hal tersebut
sering kali sudah terlambat karena tingkat penyakitnya sudah tinggi dan sulit
untuk diobati.
Dalam buku “Dokter di rumah Anda” (Smith 05) terdapat diagram-diagram atau
petunjuk-petunjuk terurut menurut penyakit yang dihadapi. Petunjuk tersebut
memberikan langkah demi langkah diagnosis gejala yang dapat dilakukan di rumah,
karena diagnosis yang dilakukan masih sederhana dan tidak diperlukan bantuan
dokter atau laboratorium untuk melakukannya.
Langkah-langkah yang ada buku tersebut dapat disusun ke dalam suatu sistem
pakar. Metode yang digunakan untuk memasukkan kasus-kasus yang ada ke dalam knowledge base (basis pengetahuan)
tersebut dapat digunakan oleh VCIRS. Ini, karena VCIRS memilki kelebihan dalam
hal knowledge building (pembangunan
pengetahuan) sekaligus mempunyai kemampuan yang baik dalam proses
inferensianya. VCIRS diimplementasikan sistem pakar untuk mendiagnostik awal
gangguan kesehatan.
2. Sistem
Pengambil Keputusan
“Aplikasi
Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Mobil Toyota Menggunakan Logika
Fuzzy Multi Attribute Decision Making
(Madm).”
Pada saat ini banyak sekali jenis dan merek mobil yang ditawarkan
dipasaran, dimana masing-masing mempunyai spesifikasi yang berbeda-beda.
Masing-masing mobil memiliki kelebihan dan kekurangan. Terkadang ada mobil
dengan spesifikasi tinggi namun tidak sesuai dengan kebutuhan atau mungkin
harganya terlalu mahal, atau ada mobil yang harganya murah namun konsumsi bahan
bakarnya termasuk boros.
Dengan
begitu banyaknya jenis-jenis mobil beserta spesifikasinya membuat para konsumen
kesulitan dalam menentukan atau membeli sebuah mobil karena banyak faktor yang
perlu dipertimbangan dalam pengambilan keputusan. Konsumen sebagai pengambil
keputusan akan merasa bingung ketika mengetahui banyaknya produk mobil beserta feature-feature
yang ditawarkan dipasaran.
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, semakin bertambah pula
kemampuan komputer dalam membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan di
berbagai bidang, dengan adanya hal seperti itu dilakukan pembuatan suatu Decision
Suport System (DSS) atau Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dalam
bentuk Website dengan menggunakan metode fuzzy Multi Attribute
Decision Making (MADM), dimana sistem ini dapat memberikan informasi yang
tidak umum dan mendekati naluri manusia dan perangkat lunak yang digunakan
adalah PHP. Sistem ini nantinya akan menjadi sistem informasi guna
mendukung penentuan pemilihan mobil dengan berdasarkan kriteria-kriteria yang
sudah disediakan khususnya untuk mobil merek Toyota. Dengan adanya aplikasi ini
maka diharapkan dapat membantu para konsumen agar dapat memilih mobil yang akan
dibeli sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
3. Artifical Intelligence
a. Pengolahan
bahasa alami (Natural language processing)
Dengan pengolahan bahasa alami ini
diharapkan user dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan bahasa
sehari-hari. Untuk mewujudkan ini diperlukan pengertian yang mendalam tentang
tata bahasa (gammer), susunan bahasa
(syntak) dan arti bahasa.
b. Pembuktian
teorema
Beberapa sistem AI telah dibuat untuk pembuktian teori dalam bidang
geometrik dan aljabar. Sistem ini tidak dapat membuktikan teori yang tidak
dibuktikan oleh manusia dan memberikan bantuan atau saran untuk para ahli
matematik untuk pemecahan masalah. Masalah pembuktian teorema berhubungan
dengan kemampuan komputer untuk melakukan penalaran teorema matematik.
c. Permainan (Game playing)
Program tersebut misalnya game
catur, cheeker, tic tac tue dan lain-lain. Studi di bidang game tersebut menghasilkan banyak teknik pelacakan yang merupakan
bagian inferensi, motor penggerak AI karena bagian ini mengendalikan semua
informasi dan strategi penyelesaian masalah. Perkembangan di bidang ini telah
menghasilkan beberapa program yang dapat menyamai beberapa permainan mutakhir.
d. Robot
Banyak usaha yang diarahkan untuk
mendesain robot intelegen dalam industri. Perkembangan robotic ini mendorong studi atau penelitian di bidang pengolahan
visual, teknik pemecahan soal, atau pengontrolan bagian-bagian robot. Bidang
pengolahan visual penting untuk menambah kemampuan robot. Teknik pemecahan soal
berhubungan dengan pembuktian teori. Ini semua berkaitan dengan rancangan suatu
bahasa pemrograman yang lebih tinggi levelnya dan lebih fleksibel.
e. Pengenalan
ucapan
Melalui pengenalan ucapan diharapkan
manusia dapat berkomunikasi dengan komputer melalui suara manusia. Dengan
aplikasi AI pada bidang ini komputer dapat mengenali suara seseorang dan
menjalankan apa yang diperintahkan oleh suara tersebut.
D. Kesimpulan
Kemajuan jaman ditandai dengan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, termasuk di dalamnya kemajuan di bidang teknologi informasi.
Sekarang peran komputer makin mendominasi kehidupan manusia. Komputer
diharapkan dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bisa
dikerjakan oleh manusia.
Intelegensi
buatan (Artifical Inteliigence) merupakan
cabang tepenting dalam dunia komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat
melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia. Pada Artifical Inteliigence akan mencoba
memberikan beberapa metode untuk membekali komputer dengan bekal pengetahuan
dan pengalaman seperti manusia agar komputer bisa menjadi mesin yang pintar.
Usaha untuk
memahami dan meniru mekanisme kecerdasan manusia dengan memakai komputer agar
memiliki pengetahuan seperti seorang pakar, dengan perkembangan salah satu bidang
dalam kecerdasan buatan yaitu sistem pakar. Sistem Pakar adalah suatu sistem
yang menggabungkan pengetahuan dan penelusuran data untuk memecahkan masalah
yang secara normal memerlukan keahlian seorang pakar.
Sejalan
dengan perkembangan teknologi informasi, semakin bertambah pula kemampuan
komputer dalam membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan di berbagai
bidang, diantaranya sistem pendukung keputusan berbasis komputer (Computer
Based Decision Support System). Sistem pendukung keputusan adalah suatu
sistem informasi yang berbasis komputer interaktif yang dapat memberikan
alternatif dan solusi bagi pengambil dan pembuat keputusan.
Dengan
adanya perkembangan dalam teknologi dan informasi ini diharapkan dapat membantu
kinerja manusia dalam sehari-hari.
Daftar
Pustaka
Li’ulliyah. Aplikasi sistem pendukung keputusan dalam
pemilihan mobil toyota menggunakan logika fuzzy multi attribute decision making
(MADM). http://core.kmi.open.ac.uk/download/pdf/12215556.pdf.
Apriani, A., Gufroni, A. I., & Mubarok, H. Rancang
bangun aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan alternatif tanaman obat
berbasis web. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi Tasikmalaya. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/521/jbptunikompp-gdl-budinim101-26008-6-unikom_bi.pdf.
Siswanto. (2000). Artificial Intelligence (AI).
STMIK Budi Luhur. https://webdosen.budiluhur.ac.id/dosen/930011/Kuliah/buku_AI.pdf.
Subakti, Irfan & Hidayatullah, R. (2007). Aplikasi
sitem pakar untuk diagnosis awal gangguan kesehatan secara mandiri menggunakan
variable-centered intellegent rule system. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS). http://old.its.ac.id/personal/files/pub/4274irfansubaktiIrfan%20Subakti%20%20200701%20JUTI%206%20%20Irfan%20dan%20Rahmat%20%20Sistem%20Pakar%20Kesehatan%20Untuk%20Diagnosis%20Awal%20Gangguan%20Kesehatan%20Secara%20Mandiri%20Menggunakan%20VCIRS.pdf.